OKU Selatan, Menit.News – Seminggu memasuki bulan Ramadan, warga di sejumlah wilayah di kabupaten OKU Selatan merasa tertekan akibat lonjakan harga kebutuhan pokok dan gas elpiji 3 kg.
“Di beberapa pengecer, harga gas bersubsidi melonjak drastis hingga Rp 40.000 per tabung, jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah”, Ungkap warga kepada awak media ini.
“Pengecer dapat harga tinggi dari agen, akibatnya pengecer mengaku tidak punya pilihan selain menjual dengan harga tinggi karena harga dari agen juga naik”, argumennya.
“Tidak hanya gas elpiji, harga kebutuhan pokok juga terus merangkak naik”, timpal Marini.
Marini (42), warga Desa Danau Jaya Buay Pemaca ini mengaku semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Biasanya di pangkalan cuma Rp 22.000, sekarang di warung sampai Rp 40.000. Jelang lebaran nanti makin pusing, semua serba naik, gas mahal, bahan pokok pun enggak ada yang murah,” keluhnya.
